Alkisah, usai sholat subuh Sang Raja memanggil 3 rakyatnya untuk menghadap dan mendapat tugas mengumpulkan buah-buahan dan dimasukkan dalam sebuah karung. Karung itu harus terisi penuh dan ketiganya diberi waktu sampai maghrib.
Mendapati perintah raja seperti itu, ketiganya langsung meninggalkan istana untuk secepat mungkin menjalankan perintah raja. Orang pertama, menjalankan tugas tanpa tendensi apapun. Ia hanya ingin melaksanakan titah raja dengan sebaik-baiknya dan bermaksud menyenangkan hati raja. Ia pun masuk dalam hutan untuk mencari buah-buahan yang enak dan segar. Meski terkadang harus melewati hadangan binatang buas, ia tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mencari buah terbaik. Berbagai rintangan ia lalui, termasuk sekelompok monyet ganas yang suka menyerang manusia, sehingga tubuhnya pun sampai terluka. Akhirnya ia berhasil mengumpulkan buah-buahan segar terlezat penuh satu karung sesuai perintah raja.
Sementara orang kedua yang memiliki pemikiran serba instan mencari buah-buahan secara asal-asalan dan tidak pernah memikirkan apakah Sang Raja suka atau tidak. Dia hanya berpikir yang penting karung terisi penuh, yang berarti tugas bisa diselesaikan. Berdasar pikiran tersebut orang kedua ini dengan cepat bisa menyelesaikan tugasnya, meski buah masih terlalu muda dan belum matang ia petik dan dimasukkan dalam karung. Tak butuh waktu lama orang kedua ini bisa mengerjakan tugasnya. Sedangkan, orang yang ketiga mempunyai pikiran licik, dia mengisi separuh karungnya dengan rumput dan tanah. Sedangkan setengahnya diisi dengan buah-buahan yang busuk dan sisanya masih terlalu hijau atau belum layak dimakan. Dalam sekejap tentunya dia bisa menyelesaikan pekerjaan itu.
Batas waktu yang diberikan untuk ketiganya pun habis. Sehabis maghrib ketiganya menghadap Sang Raja, dan melaporkan hasil kerja kerasnya sepanjang hari. Raja bangga dengan kerja ketiga rakyatnya dan menyuruh pegawainya untuk segera memberikan hadiah berupa menginap 3 hari 3 malam dalam istana yang megah. Praktis, ketiga rakyat itu menyambutnya dengan suka cita. Namun sebelum mereka melangkah kedalam 3 buah kamar mewah yang sudah disediakan, Sang Raja menyampaikan bahwa sebelum dan setelah jamuan makan selama 3 hari itu, ketiga rakyat tersebut harus memakan apa yang ada didalam karung masing-masing.
Begitu mendengar penjelasan rajanya, terbayang sudah apa yang akan terjadi. Orang pertama tentunya bahagia, karena dia membawa buah-buahan segar. Sedangkan orang kedua pucat, mengingat dia membawa buah-buahan yang pahit dan masih mentah, sementara orang ketiga langsung pingsan karena sock. Dia tidak bisa membayangkan harus makan tanah dan rumput.
Petik Pelajaran
Kisah ini hanyalah cerita fiktif. Namun dari cerita ini diharapkan ada pelajaran berharga yang bisa kita ambil. Bahwa kepuasan itu adalah sesuatu yang harus kita perjuangkan dengan maksimal, dengan kejujuran dan keikhlasan dalam mengerjakannya. Sessungguhnya kepuasan itu adalah buah dari kerja keras kita yang diberikan oleh Allah sebagai hadiah (baca: pahala) untuk orang yang mau bersungguh-sungguh dalam berkarya.
sumber: Kospin Jasa dengan redaksi yang berbeda. oleh Mukhlis
welcome to SMP 3 Sragi
Selamat datang di blog SMP 3 Sragi
Blog ini kami tujukan bagi anda yang ingin mengakses informasi yang berkaitan dengan SMP 3 Sragi, meliputi informasi akademis, non akademis maupun informasi lainnya
Gunakan kesempatan ini untuk dapat berpartisipasi dalam membangun SMP 3 Sragi menuju ke sekolah yang lebih maju dan lebih berprestasi
Selamat bergabung bersama kami
Tidak ada komentar :
Posting Komentar