welcome to SMP 3 Sragi

Selamat datang di blog SMP 3 Sragi

Blog ini kami tujukan bagi anda yang ingin mengakses informasi yang berkaitan dengan SMP 3 Sragi, meliputi informasi akademis, non akademis maupun informasi lainnya

Gunakan kesempatan ini untuk dapat berpartisipasi dalam membangun SMP 3 Sragi menuju ke sekolah yang lebih maju dan lebih berprestasi

Selamat bergabung bersama kami

Rabu, 28 Desember 2011

True Story of Me

Suatu hari, seorang anak dari keluarga sederhana bergegas pergi ke sekolah. Di saat anak-anak lain masih bersiap-siap untuk sarapan, dia sudah mengayuh sepeda menuju sekolahnya. Tidak ada yang istimewa dari anak ini. Dia berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang guru SD dan ibunya hanya ibu rumah tangga. Sepeda yang digunakan juga sepeda BMX lama yang dibeli sewaktu kelas 3 SD. 

Sesampainya di sekolah, suasana masih terlihat lengang. Belum banyak siswa yang berangkat. Bergegas ia meletakkan tas di kelas dan langsung menuju kantor TU untuk mengambil kapur dan keperluan kelas lainnya. Tidak lupa ia mengambil air di ember untuk diletakkan di kelasnya.

Pelajaran pun di mulai. Jam pertama hari ini adalah pelajaran bahasa inggris. Pelajaran ini merupakan pelajaran yang disukai oleh anak tadi. Dia persiapkan semua buku bahasa inggris yang diperlukan. Tidak berapa lama guru  bahasa inggris pun memasuki kelas. Setelah membuka pertemuan, guru kemudian mengecek PR yang diberikan hari sebelumnya. Satu persatu anak disuruh mengerjakan PR tersebut di depan kelas. Anak ini juga disuruh mengerjakan PR di depan. Tetapi semua jawaban PR yang dikerjakan tidak ada yang betul satupun. Apa yang terjadi? Anak ini dihukum untuk berdiri selama 2 jam pelajaran bahasa inggris tersebut.

Kejadian tersebut berulang setiap kali ada pelajaran bahasa inggris. Anak tersebut selalu salah dalam mengerjakan  tugas. Walaupun pelajaran bahasa inggris merupakan pelajaran yang dia sukai tetapi mengapa dia tidak bisa mengerjakan tugas bahasa inggris? Pertanyaan tersebut selalu mengganggu pikiran anak tersebut.

Dalam pikirannya, anak ini selalu bertanya pada diri sendiri, "aku sudah berusaha untuk disiplin, berangkat pagi dan mengerjakan tugas guru, tetapi kenapa tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan beliau, apa yang salah pada diriku?" Pertanyaan-pertanyaan ini yang selalu mengganggu pikirannya.

Seperti biasa, anak ini berangkat ke sekolah pagi-pagi dan seperti biasa, mengerjakan  tugas kelas sehari-hari. Tidak ada perasaan bosan untuk berangkat pagi. Tidak ada perasaan lelah dengan rutinitas ini. Semua kegiatan ini seakan sudah menjadi rutinitas alami yang tidak perlu disuruh lagi.

Hari ini adalah ulangan bahasa inggris. Anak ini sudah merasa bahwa  ia akan tidak bisa mengerjakan soal ulangan nanti. Kertas ulangan sudah disiapkan, dan guru bersiap untuk memberikan soal. Sewaktu guru sedang menulis soal di papan  tulis, anak ini membuka buku catatan untuk mempelajari materi selagi ada kesempatan. Apa yang terjadi? Anak ini seakan-akan mendapatkan pencerahan. Materi pelajaran bahasa inggris yang dia baca dalam waktu yang sangat singkat tersebut telah dia pahami dengan begitu cepat. Segera buku itu ditutup kemudian mengerjakan soal yang telah diberikan.

Keesokan harinya ketika pelajaran bahasa inggris berlangsung, guru membagikan hasil ulangan kemarin. Sesuatu di luar dugaaan anak tersebut terjadi, dia mendapatkan nilai tertinggi di kelasnya. Semua siswa memandang heran. Dalam benak mereka bertanya, "kok bisa seorang siswa yang setiap kali pelajaran bahasa inggris pasti dihukum, sekarang menjadi anak dengan nilai tertinggi dalam pelajaran bahasa inggris?"

Kejadian serupa berulang kali terjadi, anak ini selalu meraih nilai tertinggi setiap ulangan  bahasa inggris dan tugas-tugas yang diberikan guru juga dikerjakan dengan baik dan sempurna. Guru pun bertanya kepada anak ini, "nak, apa yang membuat dirimu begitu mudah mencapai nilai bagus dalam pelajaran saya, sedangkan siswa lain tidak mengalami perkembangan sepesat kamu?"
Anak ini menjawab dengan lugu," saya sudah menyukai pelajaran bahasa inggris sejak saya SD pak"
Guru itu bertanya kembali, "tetapi kenapa nilai awalmu begitu jelek?" Anak ini menjawab, "karena saya belum menemukan kunci dari belajar bahasa inggris dan kunci tersebut saya dapatkan ketika belajar menjelang ulangan semester I kemarin"
Guru bertanya kembali," kunci apa yang kamu maksud?" Anak tersebut menjawab,"belajar dengan memahami dan kunci untuk memahami dengan disiplin belajar"