welcome to SMP 3 Sragi

Selamat datang di blog SMP 3 Sragi

Blog ini kami tujukan bagi anda yang ingin mengakses informasi yang berkaitan dengan SMP 3 Sragi, meliputi informasi akademis, non akademis maupun informasi lainnya

Gunakan kesempatan ini untuk dapat berpartisipasi dalam membangun SMP 3 Sragi menuju ke sekolah yang lebih maju dan lebih berprestasi

Selamat bergabung bersama kami

Minggu, 04 Desember 2011

Koprol: Jejaring Sosial Indonesia yang Mendunia

detail berita
Satya Witoelar (Foto: Yoga/ okezone)
Sebelum pencinta jejaring sosial berbasis lokasi mengenal Foursquare, Indonesia juga mempunyai layanan sejenis yang tidak jauh berbeda, yaitu Koprol. Dibangun oleh Satya Witoelar, bersama kawannya Fajar dan Daniel, Koprol tidak hanya berkembang di tanah air tapi hingga ke dunia.

Simak wawancara okezone dengan salah satu pendiri Koprol Satya Witoelar, mengenai lika-liku perjalanan situs jejaring sosial ini mulai dari awal hingga dikenal sampai ke seluruh dunia, terutama saat diakuisisi oleh Yahoo.

Bagaimana sejarah proses mendirikan Koprol ini?

Awalnya, kawan saya, co-founder, yang namanya Fajar dan Daniel ini punya perusahaan, namanya Skyeight. Dia sudah doing good mengerjakan proyek-proyek software biasa, lalu ingin mengerjakan proyek sampingan yang bukan untuk layanan, tapi untuk diri sendiri saja. Dibuat untuk orang Indonesia, jadi tidak ditujukan khusus untuk smartphone.

Jadi awalnya bukan untuk tujuan bisnis, tapi hanya portfolio saja. Ternyata ini mendapat sambutan baik sekali dari rekan-rekan pers, juga komunitas atau geek-nya. Zaman itu, sekitar tahun 2009, Facebook sedang menjadi mainstream, jadinya kita ikut terbawa. Awalnya tidak ada niat untuk membuat proyek ini sebagai sumber penghasilan, tapi tentunya kami ingin proyek ini bisa jalan sendiri.

Lalu soal ide untuk membuat jejaring sosial berbasis lokasi, bagaimana caranya bisa mendapat ide seperti itu?

Ide berbasis lokasi ini berawal dari keinginan kita membuat sesuatu yang mobile. Lagi-lagi, ini cara berpikir seorang developer, bukan bussinessman. Kalau orang bisnis mencari celah yang bisa raih keuntungan, kita tidak. Kita berpikir, apa sih yang bisa dikembangkan.

Kami maunya mobile, lalu waktu itu sedang tren social network. Dari situ saja, kemudian kita berpikirmobilesocial network, Indonesia banget. Kalau cuma mobile dan social network, saat itu sudah ada di Amerika, misalnya Brightkite, Loop, dan lain-lain.

Bedanya orang Indonesia itu terbuka banget dalam socialize. Jadi kalau orang Amerika bikin Facebook atau Myspace untuk update teman, orang kita malah memakainya untuk mencari teman baru. Jadi kita bikin Koprol berbasis lokasi dan kita bisa ngobrol dengan orang yang mengaku berada di lokasi sama.

Di Koprol juga ada komunitas. Ajaibnya, komunitas-komunitas di Koprol sampai membuat logo sendiri, juga punya waktu-waktu tertentu untuk kopi darat.

Soal akuisisi Yahoo, sejarahnya bagaimana? 

Akuisisi itu di bulan mei 2010, lebih dari setahun setelah Koprol dibuat. Karena bermula dari iseng, kita tidak menyangka akan terjadi seperti ini.

Tidak lama setelah launching, banyak investor yang datang. Kami kaget juga. Kami tidak langsung menyetujui tawaran-tawaran investasi itu. Kami ingin produk kami bisa berjalan sejauh yang dia mampu.

Waktu Yahoo datang, mungkin dia sudah pihak ke 10. Awalnya kita tidak langsung menyatakan setuju. Kita pikir-pikir dari semua yang datang, Yahoo berbeda. Ini adalah perusahaan yang sudah tahu bagaimana mengurus produk untuk jutaan orang. Dia juga tidak membeli produk ini untuk dileburkan ke dalam produknya yang lain.

Yahoo melihat pada keunikan produknya. Karena produk ini memang kita desain untuk orang Indonesia, produk seperti ini tidak tidak kepikiran oleh orang Amerika.

Bagaimana dengan inovasi-inovasi baru untuk Koprol?

Sejak kita gabung dengan Yahoo ada banyak sekali inovasi. Saya bisa kasih beberapa highlight saja. Misalnya awa tahun ini kita meluncurkan Koprol for Business. Ini sudah kami rencanakan sebelum akuisisi, tapi baru kesampaian. jadi bisnis kecil, siapapun bisa gratis mempunyai hlaman, di bisa klaim lokasi dia di Koprol dan ngobrol dengan pengunjungnya. Ada 3.000 bisnis account sejak kami buka. Kita tidak memberikan fitur untuk e-commerce, tapi lebih mengedepankan conversation.

Tinggal bagaimana pengguna memanfaatkan platform kami. Fiturnya banyak, seperti statistik untuk mengetahui ada berapa banyak pengunjung, bisa ganti wallpaper juga.

Setiap bulan selalu ada fitur baru. Kedua stamps, ini untuk meningkatkan sosialisasi penggunanya. Kalo di sosial network lain ada badges atau award kalau kita melakukan sesuatu.

Ini beda, jadi kalau kita aktif, nanti akan dapet stamp atau label. Misalnya Cool, Sexy, atau Awesome. Tapi ini harus ditempel ke user lainnya, bukan untuk dia. Bisa kasih ke temennya, orang yang belum kenal, atau lagi pedekate, dan sebagainya. Dia juga tidak bisa milih dapat stamp apa. Ini yang bikin fun dan membuat hubungan antar user jadi lebih hangat.

Selanjutnya kita ada fitur untuk Android, dan yang paling baru itu fitur untuk Blackberry Messenger 6. Smartphone ini kan sesuai dengan pasar Indonesia. Di fitur untuk blackberry tersebut, yang paling menyenangkan itu adalah kita bisa chat langsung dengan orang sekitar lewat BBM, ini tanpa harus tukeran PIN. Jadi bisa ada informasi soal lokasi yang relevan, tapi tanpa mengusik privasi. Sekarang kita lagi ngomongin BBM6 tapi di ruang meeting sana-sini sedang menyiapkan langkah selanjutnya.

User Koprol sendiri bagaimana perkembangannya?

Ketika diakuisisi Yahoo, waktu itu user Koprol sedang naik-naiknya, sekitar 75.000. Sekarang usernya sudah berkembang sekira 1.500.000 orang, tapi yang paling kita banggakan adalah user nambah dan inovasi jalan terus. Yang asik itu, bedanya Indonesia dengan negara lain, user-nya nambah terus. Sekarang kita masih berlomba menggaet user-user baru. (tyo)

Mengenal Google+ (Google Plus)

Mengenal Google+ (Google Plus)


Google+ (Google Plus) telah menjadi topik pembicaraan yang hangat dimana-mana, situs jejaring sosial baru buatan Google itu mungkin bisa dibilang fenomenal. Paranetters berbondong-bondong mendaftar Google+ pada hari pembukaan pendaftarannya untuk masa uji coba, bahkan Mark Zuckerberg sang pendiri Facebook pun ikut daftar Google+!
Setelah hari pendaftaran lewat, pendaftaran untuk member baru pun ditutup. Pengunjung hanya bisa mendaftar melalui invite dari member Google+ melalui email, itu pun jika kuota pendaftaran tidak penuh. Sampai saat ini masih banyak orang yang mencari invite Google+ secara cuma-cuma.
Saya sendiri sudah berhasil gabung di Google+ berkat bantuan invite dari memberKaskus, dan saya akan membahas beberapa fitur Google+ yang menarik. Tapi saya ingin menjelaskan sedikit perbedaan yang mendasar antara Google+ dengan Facebook, antara Google+ dengan situs social network lainnya.
  • Di Facebook, untuk menjadi teman kita harus meng-add terlebih dahulu dan di-accept. Di Google+ tidak seperti itu, mungkin lebih mirip Twitter denganfollow-nya, jadi kita bisa menambahkan teman ke dalam Circles dengan sembarang.
  • Tata letak Google+ mirip seperti Facebook, jadi jika kamu sebelumnya pengguna Facebook, ketika bermigrasi ke Google+ kamu tidak akan terlalu bingung.
  • Google +1, mirip fitur Facebook Like namun dengan jangkauan yang jauh lebih luas.
  • Comment, juga mirip dengan fitur comment pada Facebook.
  • Share, ini mungkin mirip retweet pada Twitter.
Poin-poin mungkin terlihat Google+ meniru Facebook dan Twitter, tapi inilah social network. Situs jejaring sosial lain pun memiliki fitur-fitur yang mirip seperti di atas.

  • Circles, seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, namun dapat dipastikan kamu akan menyukai Circles dibandingkan Friend List pada Facebook.
  • Hangout, fitur ini memungkinkan kita untuk melakukan video call bersama teman-teman, seperti video conference. Fitur ini menggunakan layanan Google Talk.

  • Sparks, tampaknya ini akan membuat kita lebih betah di Google+, Sparks akan memberikan artikel-artikel menarik pada setiap kategori yang kita pilih. Misalnya saya memilih Movies, maka artikel-artikel yang berkaitan dengan Movies akan muncul.
  • Instant Upload, fasilitas ini baru tersedia pada gadget dengan OS Android 2.1+. Dengan Instant Upload yang diaktifkan, setiap kali kita memotret, hasil foto akan langsung di-upload ke Google+ namun tidak langsung di-publish, saat kita membuka Google+ barulah muncul foto-foto untuk diseleksi.

Facebook Video Call

 

Tak henti melakukan inovasi, kini Facebook bekerja sama dengan Skype untuk membuat sebuah fitur yang akan memanjakan pengguna Facebook. Mendengar nama Skype, pasti kita semua sudah tidak asing lagi dengan aplikasi ini. Ya, Facebook dan Skype akan menambahkan fitur Video Call ke Facebook, kita dapatchatting sambil menatap wajah lawan chat kita.
Tapi sayangnya fitur ini tidak diaktifkan secara otomatis, kita harus mengaktifkannya sendiri. Bagaimana caranya?
Caranya cukup mudah, login-lah ke akun Facebook kamu, lalu buka linkini https://www.facebook.com/videocalling. Ikuti petunjuk selanjutnya, dan nantinya kamu akan ditawari untuk men-download dan meng-install plugin yang diperlukan untuk video call. Oh iya, fitur ini juga akan membuat tampilan chat berubah dan menjadi lebih slim. Untuk memulai percakapan, cukup klik salah satu teman yang online, lalu klik gambar kamera disamping gerigi.

taken from tiksmppkl.net

Hati-hati, Kemungkinan Teman Anda Di Facebook Adalah Bot

Beberapa orang peneliti dari University of British Columbia baru saja melakukan penelitian terhadap tingkah laku para pemilik akun di Facebook. Dari penelitian tersebut, mereka mengatakan bahwa kemungkinan pemilik akun untuk ditipu dengan sebuah program Bot cukup tinggi.
Dalam penelitiannya, para ilmuwan tersebut menggunakan sebuah program bernama socialbots, sebuah program yang dapat bertingkah laku seperti layaknya orang yang sedang online. Selanjutnya, menggunakan software tersebut para peneliti membuat tak kurang dari 102 akun, 49 laki-laki dan 53 perempuan. Lalu akun zombi tersebut mereka operasikan selama delapan minggu.
Dalam kurun waktu tersebut, mereka mengirimkan lebih dari 8500 permintaan teman secara random. Hasilnya, lebih dari 3000 orang menerima permintaan tersebut. Selanjutnya, akun zombi tersebut dapat memperoleh informasi pribadi dari 3000 akun Facebook.
Namun ternyata fenomena ini tak berhenti di situ. Pemilik 3000 akun facebook tersebut total memiliki jaringan lebih dari 1 juta orang teman. Tentu saja software bot tersebut bisa mengumpulkan data pribadi dari 1 juta orang tersebut, dengan catatan para pemilik akun tersebut memberikan akses kepada ‘friends of friends’.
Secara keseluruhan, penelitian ini memperoleh data pribadi dari 35 persen yang berasal dari jaringan langsung. Selain itu, terdapat pula 24 persen data lainnya yang berasal dari jaringan sekunder.
Lalu apa dampaknya? Mungkin anda akan bertanya tentang hal ini. Selain untuk mengumpulkan data pribadi, bot ini juga dapat digunakan untuk melakukan manipulasi opini publik dalam skala besar, dan menyebarkan sebuah propaganda. Jadi nampaknya anda harus cukup berhati-hati ketika menerima permintaan teman di Facebook.

taken from tiksmppkl.net